No Thing To You

803938_1382508032010954_2073727117_n

Tittle : No Thing To You

Author :Misty Sky

Genre : Sad

Rate :General

Lenght : Vignette

Main Cast (s) : Jung Yong Hwa (Cnblue), Yoon Eun Hye (Aktris)

—– Nothing To You —–

“Jika seseorang dilukai terlalu dalam seiring dengan berjalannya waktu, semua perasaannya akan mati, sehingga dia tidak akan mengenang semua hal yang pernah dilewati bersama orang itu. Sekalipun dia mengingatnya tapi semua itu tidak akan terasa seperti dia pernah mengalaminya.”

—– Happy Reading —–

Aku terhenyak ketika mendapati kenyataan yang sangat menyakitkan. Perlahan kupalingkan wajah menghadap dia yang masih terpaku dibelakangku. Tersirat perasaan bersalah yang terpampang jelas dimatanya.

“Apa yang kau inginkan lagi dariku? Tak puaskah kau menyakiti perasaanku selama ini?” Aku melontarkan semua pertanyaan yang menyakitkan itu dengan terpaksa.

“Mianhae, jeongmal mianhae,” tangannya yang sedari tadi mematung telah beralih menggapai semua jemariku yang membeku ditengah dinginnya malam yang menusuk tulang.Hatiku terlalu sakit, hingga untuk memberikan kata maaf untuknya saja tak mampu. Apakah aku berdosa karena tidak memaafkannya? Sungguh, saat ini yang aku tahu hanyalah perasaanku telah tertata kembali, bahkan disana tidak ada sedikitpun tempat yang aku sisakan untuknya.

Terlalu sakit ketika hati ini dikoyak terlalu dalam olehnya. Terlalu perih ketika dia menuangkan semua luka yang belum sembuh itu dengan air garam. Tidak merasa berdosakah dia? Setelah apa yang dilakukannya padaku?

Tanpa ada beban dan rasa malu, dia datang kembali dan meminta maaf, memohon padaku untuk kembali kesisinya, setelah dia menyakiti dan mencampakanku dengan cara yang sadis. Setelah wanita yang pilihannya mencampakannya begitu saja. Berlalu pergi dengan lelaki lain. Membuka mata hatinya bahwa dia telah memilih wanita yang salah.

Seketika tetesan air dari langit jatuh membasi ragaku, langit yang selalu cerah itu seakan ikut menangis.

“Pergilah! Sekalipun kau mengancam ingin bunuh diri, aku tetap tidak akan pernah memberikan ruang di hatiku ini untukmu lagi.”

Gemericik air hujan menjadi saksi, ketika satu tahun yang lalu dia membuatku seperti barang bekas yang hina dan tidak berguna.

Flashback On.

Seketika tubuh ini jatuh membeku, seakan berada di tempat yang bersalju dan mematikan semua sistem indera yang aku miliki. Aku hanya bisa menyaksikan tontonan yang terpampang jelas dan menyilaukan retina mataku, sehingga aku terpaksa harus mengeluarkan cairan bening yang bergerombol keluar melewati sudut indera penglihatanku.

Dengan sekuat tenaga menahan mereka agar tidak menyeruak keluar, namun semuanya sia-sia. Ketika air mata itu meleleh bagaikan salju yang terkena pancaran sinar matahari yang sangat menyengat.

“Oppa, teganya kau melakukan ini semua. Apa salahku padamu?” hanya kata itu yang sanggup aku lontarkan dan hanya bisa terdengar oleh indera pendengaranku saja.

Mungkin isakanku terlalu keras, sehingga mengganggu dua anak manusia yang sedang bercumbu itu melepaskan tautan mereka. “Eun Hye-ssi, apa yang kau lakukan disini?”

Pertanyaan bodoh macam apa ini? Apa aku tidak salah dengar? Dia melontarkan pertanyaan bodoh yang sangat menyakitkan, tidak sadarkah dia telah membawa wanita lain ke tempat favorite kami?

Bahkan dengan teganya dia bermesraan di tempat yang biasa kami duduki untuk menikmati pemandangan menjelang senja, dan menunggu matahari kembali ke peraduannya.

“Kenapa kau lakukan ini padaku? Apa salahku padamu? Tidak cukupkah hubungan yang kita jalin selama 3 tahun ini?” sekuat tenaga aku mengeluarkan pertanyaan yang memang sudah seharusnya. Mencari tahu kenapa dia melakukan hal yang menyakitkan ini padaku.

“Aku mencintainya, bahkan aku sudah menjalin hubungannya dengannya setahun yang lalu. Aku merasa kau sudah membosankan, pergilah! Semuanya kita akhiri sampai disini. Aku ingin bahagia dengan kekasihku yang sekarang, jangan pernah mencoba untuk menghubungiku lagi!”

Nyanyian burung-burung yang berterbangan terdengar seperti jeritan yang memilukan. Dia berlalu pergi meninggalkan diriku tanpa perasaan bersalah sedikitpun. Bahkan isak tangis dan permohonanku agar dia tidak pergi tidak di hiraukannya.

Sakit! Sungguh semua ini terlalu menyakitkan untuk aku hadapi, seketika itu pula kilat yang membelah langit seperti sedang berlomba membentuk suatu nada ketika bersahutan dengan isakkan yang keluar dari mulutku. Saat itu pula awan hitam menjatuhkan air matanya.

Flashback Off.

Aku hanya tersenyum miris mengenang semua itu. Suasanya saat itu sama seperti ini, hanya saja untuk saat ini kami bertukar posisi.

“Mianhae, Yong Hwa-ssi, hatiku perlahan membeku saat kau menuangkan cairan luka yang memilukan. Bahkan semua rasaku untukmu perlahan mati setelah aku berusaha berkutat dengan berjuta rasa kecewa yang mendera. Tidak ada lagi apapun untukmu, semuanya telah berubah, rasaku, semuanya telah mati untukmu.”

FIN

Leave a comment